Friday, May 11, 2018

Biografi singkat Sunan Kudus-Sayyid Ja'far Shadiq

Biografi.my.id|Biografi Sunan Kudus-Sunan Kudus adalah salah satu dari sembilan wali terkenal penyebar Islam ditanah Jawa walaupun kelahiran beliau bukan asli Jawa.

Berikut Biografi Singkat Sunan Kudus.

Nama asli Sunan Kudus adalah Ja'far Shadiq, namanya diambil dari datuknya yang bernama Ja'far Ash Shadiq. Sunan Kudus lahir di Al Quds, Palestina sekitar tahun 808H atau 9 September 1400M dari pasangan Sunan Ngundung/Raden Usman Haji dengan Syarifah Ruhil yang tak lain adalah putri dari Sunan Bonang dengan Dewi Hirah yang berarti masih keturunan Sunan Ampel.

Nama Kudus sebagai sebutannya diambil dari daerah kelahirannya di Quds, Palestina yang kemudian namanya dijadikan nama daerah di Jawa yaitu Kudus yang sebelumnya bernama Tajug. (Quds menjadi Kudus sesuai pelafalan lidah orang Jawa)

Istri dan anak sunan Kudus

Diketahui bahwa Istri Sunan Kudus berjumlah dua orang, yaitu Dewi Ruhil dan putri pecattanda Terung Majapahit.

Dari kebanyakan sumber yang saya dapat bahwa anak dari sunan kudus ada delapan orang, dan kedelapan putra putrinya lahir dari istri keduannya yaitu putri pecattandha, namun ada yang menyebutkan bahwa putra putrinya semua berjumlah sepuluh orang yaitu Amir Hasan, Panembahan Kudus, Nyai Ageng Pambayun, Amir Hamzah (panembahan Palembang), Panembahan Makaos Honggokusumo, Panembahan Kadhi, Panembahan Karimun, Panembahan Jaka, Ratu Pajaka, dan Ratu Probodinalar.

Versi lain disebutkan dalam “Serat Salasilah Para Luluhur ing Kadanurejan Yogya”, Sunan Kudus disebutkan menikah empat kali, pertama dengan Ratu Andiarawati, kedua dengan putri Kiai Ageng Kalipodang, ketiga dengan putri Pecattanda di Terung, dan keempat dengan putri Adipati Kenduruwan (kerabat Sultan Demak).
Dari semua istrinya, Sunan Kudus memiliki delapan anak. Empat putra dari istri pertama, yaitu Nyai Ageng Pembayun, Panembahan Kali, Pangeran Pekaso, dan Pangeran Gegeneng. Dari putri Pecattanda Terung, Sunan Kudus memperoleh putra bernama Pangeran Palembang. Sedangkan dari istrinya putri Adipati Kenduruwan, Sunan Kudus memperoleh tiga orang anak, yaitu Ratu Makoja, Penambahan Sujaka, dan Pangeran Binabar.
Sekedar saran silahkan pilih pendapat termasyhur yakni yang 10 anak. Mungkin nama nama dari putra putri beliau berbeda beda menurut versi atau panggilan masyarakat setempat. Untuk kebenaran wallahu'alam
Pendidikan dan dakwah Sunan Kudus

Ketika Sudah hijrah ke Jawa Sunan Ja'far belajar dengan ulama ulama terkemuka di daerah Jawa Salah satunya di daerah Tajug, ia menjadi Santri dari Seorang kiai terkemuka di daerah itu yang bernama Telingsing, ia merupakan pedagang serta mubaligh dari China yang nama aslinya The Ling Sing, ia juga merupakan cikal bakal muslim Tionghoa di Kudus/Tajug, Ja'far Shadiq atau yang lebih dikenal dengan Sunan Kudus adalah salah satu santrinya yang ditunjuk sebagai penggantinya kelak, yang Kemudian menjadikan nama daerah itu dengan nama Kudus.

Sunan Kudus Juga banyak belajar dengan Sunan Kalijaga, yang ahirnya cara dakwah beliau mirip dengan gurunya yaitu Kalijaga.
Cara berdakwah beliau sangat halus, serta sifat toleransi yang tinggi terhadap masyarakat, sama seperti gurunya ia juga menggunakan metode dengan pendekatan terhadap masyarakat tanpa menghapus kesenian hindu buda, hal itu terlihat dari simbol simbol ukiran Hindu Buda yang masih tampak pada gaya arsitektur menara kudus.

Hal paling terkenal dari beliau dalam berdakwah yaitu dengan menggunakan sapi. Untuk menarik masyarakat yang pada umumnya beragama Hindu beliau menaruh sapi dihalaman masjid dimana ia melakukan dakwahnya dan mengatakan bahwa memotong sapi tidak diperbolehkan, karena memang umat Hindu sangat menghormati sapi, kemudian beliau menceritakan sapi yang berkaitan dengan Al-Quran surah Al Baqarah yang mana artinya sapi betina, dari situ sedikit demi sedikit masyarakat mulai penasaran akan ajaran ajaran beliau hingga senang mendatangi masjid untuk mendengarkan ceramahnya.
Sunan Kudus memang melarang menyembelih sapi namun hal itu bukanlah bentuk pertentangan dengan Al Qur'an dan khadits, hal itu beliau lakukan semata mata agar masyarakat pada waktu itu yang sangat menghormati sapi merasa simpati dan tertarik belajar Islam. Beliau menggantikan dengan kerbau ketika hari raya qurban. Qurban tidaklah harus menggunakan sapi, karena qurban bisa menggunakan ternak berkaki empat selain sapi.
Selain berdakwah dengan media sapi sunan Kudus juga membuat sebuah padasan atau tempat wudhu yang berjumlah delapan, hal itu beliau lakukan dari adopsinya mengenai ajaran Bhuda yakni Asta Sanghika marga atau delapan jalan utama yang menjadi pegangan masyarakat waktu itu.

Pola alkulturasi yang dilakukan sunan Kudus juga bisa dilihat dari bentuk menara masjid kudus yang mana tidak memperlihatkan gaya timur tengah melainkan berbentuk seperti menara candi jago atau gapura di Bali, dan menara tersebut beliau fungsikan untuk mengumandangkan azan.

Karya sunan Kudus

Karya dari Sunan Kudus yang hingga saat ini masih bisa kita lihat adalah bangunan masjid Agung Menara Kudus, beliau bangun sekitar tahun 1530M.

Selain bangunan Masjid karya atau ajaran beliau yang hingga kini masih banyak ditaati oleh masyarakat kudus adalah qurban dengan kerbau.

Wafatnya sunan Kudus

Sunan Kudus diperkirakan wafat sekitar tahun 958H atau 5 Mei 1550M di Kudus, Jawa Tengah, dalam keadaan sujud ketika solat subuh.

Keturunan Sunan Kudus

Diantara keturunan beliau yang sangat terkenal dan menjadi tokoh Islam adalah Syekh Kholil Bangkalan Azmatkhan Ba'alawi Al-Husaini (Syeh Kholil Bangkalan Madura), Syekh Bahruddin Azmatkhan Ba'alawi Al-Husaini, dan Syekh Shohibul Faroji Azmatkhan Ba'alawi Al-Husaini.

Itulah biografi Sunan Kudus secara singkat semoga bermanfaat.

0 komentar

Post a Comment