Arti dari walisongo sendiri adalah wali/utusan yang berjumlah songo(jawa)/sembilan, namun ada pendapat yang mengatakan bahwa kata songo berasal dari bahasa arab yaitu tsana yang artinya mulia, namun tetap saja pendapat terkuat adalah wali yang berjumlah sembilan sesuai nama dan jumlahnya, serta memang mereka dominan menyebarkan Islam ditanah Jawa.
Berikut adalah biografi dari 9 wali terkenal.
1. Sunan Gersik
Lahir di Samarqand, pada 9 Rabi’ul Awwal 1356 m(819 H). Wafat di Gresik, Jawa Timur, Indonesia. Dan dimakamkan di Desa Gapura Wetan, Gresik. Pada hari Senin, 12 Rabiul Awal 822 Hijriah (1419 Masehi).
Bukti ini nampak pada bingkai nisan Maulana Malik Ibrahim, terdapat pahatan ayat suci Al-Qur’an. Diawali dengan surat al-Baqarah ayat 225 yang lebih popular disebut ayat kursi, lalu surat Ali Imran ayat 185, Al-Rahman ayat 26-27, dan diakhiri dengan surat At-Taubah ayat 21-22.
Bukti ini nampak pada bingkai nisan Maulana Malik Ibrahim, terdapat pahatan ayat suci Al-Qur’an. Diawali dengan surat al-Baqarah ayat 225 yang lebih popular disebut ayat kursi, lalu surat Ali Imran ayat 185, Al-Rahman ayat 26-27, dan diakhiri dengan surat At-Taubah ayat 21-22.
Pada makam Maulana Malik Ibrahim, terdapat pula sebuah teks bertuliskan :
“Ini adalah makam almarhum seorang yang dapat diharapkan mendapat pengampunan Allah dan yang mengharapkan kepada rahmat Tuhannya Yang Maha Luhur, guru para pangeran, dan sebagai tongkat sekalian para sultan dan Wazir, siraman bagi kaum fakir dan miskin. Yang berbahagia dan syahir penguasa dan urusan agama : Malik Ibrahim yang terkenal dengan kebaikannya. Semoga Allah melimpahkan rahmat dan ridho-Nya dan semoga menempatkannya di surga.”
“Ini adalah makam almarhum seorang yang dapat diharapkan mendapat pengampunan Allah dan yang mengharapkan kepada rahmat Tuhannya Yang Maha Luhur, guru para pangeran, dan sebagai tongkat sekalian para sultan dan Wazir, siraman bagi kaum fakir dan miskin. Yang berbahagia dan syahir penguasa dan urusan agama : Malik Ibrahim yang terkenal dengan kebaikannya. Semoga Allah melimpahkan rahmat dan ridho-Nya dan semoga menempatkannya di surga.”
Maulana Malik Ibrahim adalah cucu dari Wali Qutub [As-Sayyid Husain Jamaluddin]. Seorang Wali Allah yang menjadi Mufti dan Penasehat Kekhilafahan Turki Utsmani, yang dipimpin oleh Khalifah Muhammad I.
Ayah Maulana Malik Ibrahim adalah As-Sayyid Barakat Zainul Alam, Seorang Wali Allah yang memiliki paras yang tampan, dan mempunyai keahlian sebagai orator yang ulung dan memukau.
Baca Selengkapnya Biografi Sunan Gersik=>
2. Sunan AmpelAyah Maulana Malik Ibrahim adalah As-Sayyid Barakat Zainul Alam, Seorang Wali Allah yang memiliki paras yang tampan, dan mempunyai keahlian sebagai orator yang ulung dan memukau.
Baca Selengkapnya Biografi Sunan Gersik=>
Sunan Ampel atau yang memiliki nama lain Raden Rahmat lahir sekitar tahun 1401 di daerah Champa, menurut sejarawan yang dimaksud Champa sendiri ada dua pendapat yang pertama menurut Encyclopedia van Nederlandsesh Indie berpendapat bahwa Champa berada di Camboja (cambodia) sedangkan menurut Thomas Stamford Raffles Champa yang dimaksud adalah berada di Aceh yang kini bernama Jeumpa. Menurut suatu riwayat Sunan Ampel lahir dari Syeh Maulana Malik Ibrahim atau Ibrahim Zainuddin Al Akbar dan Dewi Condro Wulan yaitu seorang putri Champa dari raja Champa terahir dinasti Ming.
dan menurut As-Syaikh As-Sayyid KH.Shohibul Faroji Azmatkhan Ba’alawi Al-Husaini seorang peneliti nasab wali songo berpendapat bahwa sunan ampel adalah muridnya bukan anaknya.
Sunan Ampel juga dikenal sebagai Bong Swi Ho karena beliau juga cucu dari H Bong Tak Keng (syeh Jumadil qubro) seorang Tiong Hoa yang beragama Islam bermadhab Hanafi.
Istri dan anak Sunan Ampel
Diketahui bahwa Sunan Ampel memiliki dua Istri yaitu bernama Dewi Condrowati (nyai Ageng Manila) dan Dewi Karimah.
Anak yang lahir dari Condrowati diantaranya yaitu:
-Siti Syari'ah (menikah dengan H. Utsman Sunan Manyuran)
-Siti Muthmainnah (menikah dengan Sayid Muhsin Sunan Wilis)
-Siti Hafsyah ( menikah dengan Sayid Ahmad Al Yamani)
-R Mahdum Ibrahim (sunan Bonang)
-R. Qosim (Sunan Drajad Sidayu)
sedang saudara lain yang lahir dari Dewi Karimah ada diantaranya yaitu:
-Dewi Murtasiyah (menikah dengan sunan Giri)
-Dewi Murtasimah (menikah dengan Raden Patah putra Demak
-Raden Husammudin (sunan Lamongan)
-Raden Zainal Abidin (sunan Demak)
-Pangeran Tumapel
-Raden Faqih (disebut sebut sunan Ampel 2)
Baca selengkapnya Biografi Sunan Ampel=>
3. Sunan Bonang
Sunan Bonang memiliki nama lain Raden Maulana Mahdum Ibrahim, beliau merupakan putra dari Sunan Ampel dan ibunya Nyai Condrowati atau yang sering dikenal dengan Nyai Ageng Manila, Sunan Bonang lahir pada tahun 1465 dan sebutan Bonang sebenarnya adalah nama sebuah desa di Kabupaten Rembang, namun ada yang berpendapat bahwa nama Bonang sebenarnya adalah Bong Ang yaitu nama sebuah marga atau nama garis keturunan seperti nama ayahnya Bong Swi Hoo alias Sunan Ampel (Raden Rahmat).
Ayah sunan Bonang (sunan Ampel) memiliki 2 orang istri bernama Dewi Condrowati dan Dewi Karimah.
Sunan Bonang merupakan salaah satu anak dari 5 bersaudara yang lahir dari Condrowati yaitu:
-Siti Syari'ah (menikah dengan H. Utsman Sunan Manyuran)
-Siti Muthmainnah (menikah dengan Sayid Muhsin Sunan Wilis)
-Siti Hafsyah ( menikah dengan Sayid Ahmad Al Yamani)
-R Mahdum Ibrahim (sunan Bonang)
-R. Qosim (Sunan Drajad Sidayu)
sedang saudara lain yang lahir dari Dewi Karimah ada enam yaitu:
-Dewi Murtasiyah (menikah dengan sunan Giri)
-Dewi Murtasimah (menikah dengan Raden Patah putra Demak
-Raden Husammudin (sunan Lamongan)
-Raden Zainal Abidin (sunan Demak)
-Pangeran Tumapel
-Raden Faqih (disebut sebut sunan Ampel 2)
Sunan Bonang Menikah dengan Dewi Hirah putrinya Jakandar dan memiliki seorang putri bernama Dewi Ruhil yang menikah dengan Amir Haji Sunan Kudus, selian itu Sunan Bonang juga memiliki dua putra bernama Jayeng Katon dan Jayeng Rono.
Baca selengkapnya Biografi Sunan Bonang=>
Banyak sekali nama lain yang disandang oleh sunan Drajat diantaranya Sunan Mahmud, Sunan Mayang Madu, Raden Imam, Syeh Masakeh, Sunan Maryapada, Maulana Hasyim, Masaikh Munat, Pangeran Syarifudin, dan pangeran Kadrajat, serta mungkin masih banyak lagi yang tidak diketahui.
Beliau merupakan Saudara kandung dari sunan Bonang yang lahir dari Dewi Condrowati.
Diketahui bahwa Sunan Ampel alias ayah dari sunan Drajat memiliki dua Istri yaitu bernama Dewi Condrowati (nyai Ageng Manila) dan Dewi Karimah.
Anak yang lahir dari Condrowati diantaranya yaitu:
-Siti Syari'ah (menikah dengan H. Utsman Sunan Manyuran)
-Siti Muthmainnah (menikah dengan Sayid Muhsin Sunan Wilis)
-Siti Hafsyah ( menikah dengan Sayid Ahmad Al Yamani)
-R Mahdum Ibrahim (sunan Bonang)
-R. Qosim (Sunan Drajat Sidayu)
sedang saudara lain yang lahir dari Dewi Karimah ada diantaranya yaitu:
-Dewi Murtasiyah (menikah dengan sunan Giri)
-Dewi Murtasimah (menikah dengan Raden Patah putra Demak
-Raden Husammudin (sunan Lamongan)
-Raden Zainal Abidin (sunan Demak)
-Pangeran Tumapel
-Raden Faqih (disebut sebut sunan Ampel 2)
Sunan Drajat terkenal akan Jiwa sosialnya yang tinggi, bahkan dalam penyampaiannya mengenai ajaran agama Islam beliau lakukan setelah mendekatinya dengan sosial terlebih dahulu sehingga ajarannya lebih mudah diterima dalam masyarakat.
Gelar Sultan Mayang Madu adalah bukti keberhasilannya menanggulangi kemiskinan yang mana gelar tersebut ia peroleh dari Sultan Demak yaitu Raden Patah pada tahun 1520 M.
Ia bisa melakukan semua itu karena ia memiliki wewenang atas daerah otonom Demak selama 36 tahun, dan filosofi Sunan Drajat dalam mengentas kemiskinan terserat serta terabadikan di dalam saf tangga ke 7 dari tataran komplek Makam Sunan Drajat. Dan inilah makna filosofi tersebut:
- Membangun resep tyasing Sasoma/membuat senang hati orang lain
- Jroning Suka kudu eling lan waspada/didalam keadaan suka/bahagia harus tetap ingat dan waspada
- Laksmitaning Subrata tan nyipta marang pringgabayaning lampah/dalam perjalanan dalam mencapai cita cita luhur kita harus tidak peduli dengan segala bentuk rintangan.
- Memper hardanaing pancadria/harus bisa menekan segala bentuk hawa nafsu.
- Heneng,hening,henung/ dalam keadaan diam kita akan memperoleh keheningan dan dalam keadaan hening itulah kita akan mencapai cita cita luhur.
- Mulya guna pancawaktu/suatu kebahagiaan lahir batin hanya bisa dicapai dengan shalat lima waktu.
- Menehana taken marang wong kang wuta, menehana mangan marang wong kang luwe, menehana busana marang wong kang wuda, menehana ngiyup marang wong kang kodanan./berikan tongkat kepada orang yang buta, berikan makanan pada orang yang kelaparan, berikan baju pada orang yang telanjang, berikan peneduh kepada orang yang kehujanan. Maksudnya adalah ajarilah ilmu kepada orang agar pandai, sejahterakanlah masyarakat yang miskin, ajarilah sopan santun kesusilaan kepada orang yang tak memiliki malu, serta berilah perlindungan kepada orang yang menderita.
5. Sunan Kudus
Nama asli Sunan Kudus adalah Ja'far Shadiq, namanya diambil dari datuknya yang bernama Ja'far Ash Shadiq. Sunan Kudus lahir di Al Quds, Palestina sekitar tahun 808H atau 9 September 1400M dari pasangan Sunan Ngundung/Raden Usman Haji dengan Syarifah Ruhil yang tak lain adalah putri dari Sunan Bonang dengan Dewi Hirah yang berarti masih keturunan Sunan Ampel.
Nama Kudus sebagai sebutannya diambil dari daerah kelahirannya di Quds, Palestina yang kemudian namanya dijadikan nama daerah di Jawa yaitu Kudus yang sebelumnya bernama Tajug. (Quds menjadi Kudus sesuai pelafalan lidah orang Jawa)
Istri dan anak sunan Kudus
Diketahui bahwa Istri Sunan Kudus berjumlah dua orang, yaitu Dewi Ruhil dan putri pecattanda Terung Majapahit.
Dari kebanyakan sumber yang saya dapat bahwa anak dari sunan kudus ada delapan orang, dan kedelapan putra putrinya lahir dari istri keduannya yaitu putri pecattandha, namun ada yang menyebutkan bahwa putra putrinya semua berjumlah sepuluh orang yaitu Amir Hasan, Panembahan Kudus, Nyai Ageng Pambayun, Amir Hamzah (panembahan Palembang), Panembahan Makaos Honggokusumo, Panembahan Kadhi, Panembahan Karimun, Panembahan Jaka, Ratu Pajaka, dan Ratu Probodinalar.
Versi lain disebutkan dalam “Serat Salasilah Para Luluhur ing Kadanurejan Yogya”, Sunan Kudus disebutkan menikah empat kali, pertama dengan Ratu Andiarawati, kedua dengan putri Kiai Ageng Kalipodang, ketiga dengan putri Pecattanda di Terung, dan keempat dengan putri Adipati Kenduruwan (kerabat Sultan Demak).
Dari semua istrinya, Sunan Kudus memiliki delapan anak. Empat putra dari istri pertama, yaitu Nyai Ageng Pembayun, Panembahan Kali, Pangeran Pekaso, dan Pangeran Gegeneng. Dari putri Pecattanda Terung, Sunan Kudus memperoleh putra bernama Pangeran Palembang. Sedangkan dari istrinya putri Adipati Kenduruwan, Sunan Kudus memperoleh tiga orang anak, yaitu Ratu Makoja, Penambahan Sujaka, dan Pangeran Binabar.
Sekedar saran silahkan pilih pendapat termasyhur yakni yang 10 anak. Mungkin nama nama dari putra putri beliau berbeda beda menurut versi atau panggilan masyarakat setempat. Untuk kebenaran wallahu'alam
Baca Biografi Lengkap Sunan Kudus=>
6. Sunan GiriBaca Biografi Lengkap Sunan Kudus=>
Sunan Giri lahir sekitar tahun 1442M di daerah Blambangan, Majapahit dari pasangan Maulana Ishaq dengan dewi Sekardadu (putri Menak Sembuyu seorang penguasa Blambangan pada ahir masa Majapahit).
Sunan Giri memiliki nama lain Raden Paku, Prabu Satmata, Sultan Abdul Faqih, R Ainul Yaqin serta Joko Samudro.
Menurut sejarah bahwa pernikahan Dewi Sekardadu tidak disetujui oleh patih setianya karena ingin meminangnya sebelummnya sehingga saat Sunan Giri lahir beliau dibuang kelaut dan terombang ambing hingga bertepi dibsebuah kapal yang kemudian ditemukan pemuda bernama Sobar dan Sobir, yang kemudian Bayi tersebut diadopsi oleh sang pemilik kapal bernama Nyai Gede Pinantih yang kemudian memberikan nama Joko Samudro.
Ketika usianya menginjak dewasa Joko Samudro belajar Ilmu agama kepada Sunan Ampel di Ampeldenta (Surabaya). Sunan Ampel memiliki ilmu yang tinggi hingga lama kelamaan beliau mengetahui asal usul dari murid kesayangannya itu yaitu Joko Samudro, dan kemudian menyuruhnya untuk menggali ilmu agama ke Pasai bersama Mahdum Ibrahim (Sunan Bonang).
Di Pasai ia belajar kepada Maulana Ishaq yang tak lain adalah ayahnya sendiri, namun saat pertemuannya Joko Samudro memang belum tahu bahwa gurunya adalah ayahnya sendiri, namun lama kelamaan beliau mengetahuinya bahwa ia adalah anak dari gurunya sendiri dan ternyata namanya adalah Raden Paku sebelum dibuang serta mengetahui mengapa ia dibuang.
Raden Paku belajar bersama ayahnya sekitar 3 tahun sebelum kemudian ia kembali ke Jawa untuk menyebarkan Islam.
Di Jawa beliau dikenal oleh masyarakat dengan nama Ainul Yaqin yang kemudian lebih dikenal dengan Sunan Giri setelah mendirikan sebuah Pesantren Giri di Desa Sidomukti,Kebomas.
Nama Giri sendiri adalah sebutan yang berarti Gunung dalam bahasa setempat.
Pengaruh Pesantren Giri sangat lah dirasakan oleh masyarakat sekitar bahkan sampai ke Sulawesi, hingga lama kelamaan terus berkembang menjadi kerajaan kecil bernama Giri Kedaton yang menguasai Gersik dan daerah sekitarnya hingga beberapa generasi sebelum ahirnya tumbang oleh kekuasaan Sultan Agung dari Mataram.
Baca biografi lengkapnya sunan Giri=>
7. Sunan Kalijaga
Sunan Kali Jaga adalah salah satu dari sembilan wali terkenal yang menyebarkan Islam di Jawa.
Nama aslinya adalah R. Joko Said dan ada pula yang menyebutnya R Mas Said, beliau juga memiliki nama lain Loka Jaya, Syekh Malaya,R Abdurrahman dan Sunan Tuban.
R Said adalah putra dari Adipati Tuban bernama Tumenggung Arya Wilatikta yang lahir sekitar tahun 1450 M. Ayahnya sendiri sudah lama memeluk islam sebelum Said dilahirkan menurut beberapa pendapat namun ia terkenal dengan keserakahan, ayahnya juga menarik pajak tinggi kepada rakyat sehingga Said tak begitu senang dengan sikap ayahnya.
Suatu waktu kemarau panjang menerpa di daerah Tuban dan kelaparan sudah meraja lela, Said yang tak begitu senang terhadap ayahnya menjadikan ia sering kali mengambil bahan makanan di lumbung ayahnya untuk dibagikan kepada masyarat. Aksinya terbongkar saat ketahuan oleh sang penjaga lumbung dan ahirnya ia di hukum atas perbuatannya.
Dalam persidangan ayahnya menanyakan alasan mengapa Said melakukan hal tersebut, dan hal ini tidak disia siakan oleh Said untuk meluapkan isi hatinya, ia mengatakan bahwa perbuatan ayahnya bertentangan dengan agama, karena agama tidak mengajarkan hal yang kurang baik terhadap masyarakat, dan karena alasannyalah adipati marah karena
Baca Biografi Lengkapnya Sunan Kalijaga=>
8. Sunan Muria
Sunan Muria memiliki nama asli R. Umar Said adalah anak dari Sunan Kali Jaga (R Mas syahid/R Said) dengan pasangan Dewi Saroh, Saroh adalah putri dari Maulana Ishaq yang berarti kakak beradik dengan Sunan Giri, Karena sunan Giri adalah anak dari Maulana Ishaq.
Kelahiran Sunan Muria tidak diketahui secara pasti namun masih dapat diperkirakan sekitar abad ke 15 dan wafat abad 16, dan dimakamkan di bukit/gunung muria yang hingga kini masih banyak peziarah yang datang untuk menziarahi.
Baca Biografi Lengkapnya Sunan Muria=>
9. Sunan Gunung Jati.
Sunan Gunung Jati memiliki nama lain Syarif Hidayatullah, beliau lahir sekitar 1448 dari pasangan Syarif Abdullah Umdatuddin dengan Nyai Rara Santang (syarifah mudaim) (purtri sri baduga maharaja prabu Siliwangi dari kerajaan padjajaran ).
Ayah beliau yakni Syarif Abdullah adalah seorang penguasa mesir yakni keturunan dari Ali Nurul Alim bin Jamaludin Akbar Al husaini.
Banyak sekali versi yang menjelaskan tentang silsilah Syarif hidayatullah dalam berbagai naskah dan pendapat yang banyak digunakan adalah menurut buku/kitab yang diberi nama Negara Kertabumi,penyusunan naskah dalam kitab tersebut dilakukan oleh Pangeran Raja Nasiruddin dan orang orang yang ahli dibidangnya dengan melakukan penelusuran naskah naskah yang ada dan dilakukan dalam pertemuan Agung Gotra Sawala di Cirebon.
Silsilah Syarif Hidayatullah yang terdapat di Negara kertagama sebagai berikut:
- Syarif Hidayatullah / Sayyid Al-Kamil / Susuhunan Jati / Susuhunan Cirebon, bin
- Syarif Abdullah + Nyi Hajjah Syarifah Mudaim binti Raja Pajajaran Sunda (Nyi Mas Rara Santang)
- Ali Nurrul Alim + Puteri Mesir
- Jamaluddin Al-Husein
- Al-Amir Akhmad Syekh Jalaludin
- Amir Abdullah Khanuddin
- Abdul Malik (India)
- Alwi Amir Fakih Mesir
- Muhammad
- Alwi
- Muhammad
- Ali Al-Gazam
- Ubaidillah
- Akhmad Al-Muhajir
- Isa Al-Bakir
- Idris Al-Muhammad An-Nakib
- Kasim Al-Kamil / Ali Al-Uraid
- Jaffarus Sadik dari Parsi (Persia)
- Muhammad Al-Bakir
- Zainal Abiddin
- Husein As-Sabti
- Sayyidah Fatimah Al-Zahra RA
- Nabi Muhammad Rasulullah SAW
Itulah nama dan biografi walisongo yang bisa saya berikan semoga bermanfaat.
0 komentar
Post a Comment