Kaligrafi arab bertuliskan Muhammad SAW |
Setiap orang baik beragama kristen, buda, hindu dan lain sebagainya pasti pernah mendengar nama Muhammad. Mengapa? Karena nama Muhamad adalah nama paling banyak yang digunakan di dunia.
Nama Muhammad adalah nama populer yang paling banyak digunakan untuk nama seseorang laki laki didunia, nama ini digunakan oleh orang orang yang beragama Islam yang mana dahulu agama islam pertama kali diperkenalkan dan disebarkan oleh seorang Rosull(utusan) bernama Muhammad atau Ahmad yang sekaligus nabi dan rosull terahir yang diutus oleh Allah SWT.
Menurut kepercayaan orang Islam, bahwa memberikan nama Muhamad kepada anaknya bisa membawakan keberkahan tersendiri.
Biodata singkat Nabi Muhammad SAW.
Biodata singkat Nabi Muhammad SAW.
Description
|
data
|
---|---|
Nama | Muhammad /Ahmad |
Ayah & ibu | Ayah, Abdullah Ibu, Siti Aminah |
Anak | -Fatimah Az_Zahra -Zainab binti Muhammad -Ruqqayah binti Muhammad -Qasim bin Muhammad -Abdullah bin Muhammad -Ummu Kultsum binti Muhammad -Ibrahim bin Muhammad |
Istri | -Khadijah binti khuwailid -Saudah binti zum'ah -Aisyah binti Abu Bakar ra -Hafshah binti Umar ra -Zainab binti Khuzaimah -Hindun binti Abu Umayah -Zainab binti Jahsy -Juwairiyah binti Al Harits -Ramlah binti Abu Sufyan -Shafiyah binti Huyay -Maimunah binti Al Harits -Maria binti Syama'un |
Gelar | -Rosullulah -Nabi -penutup para nabi |
Lahir-wafat | 12 Robiul Awwal tahun gajah(571M) - 11H (8 Juni 632M){pendapat terkuat} pada usia 63 tahun. |
Kitab | Al-Qur'an |
Berikut biografi dan cerita singkat Nabi Muhammad SAW
Kelahiran dan masa kecil Nabi Muhamad SAW.
Nabi Muhammad lahir pada hari senin 12 robiul awal tahun gajah atau sekitar tahun 571 Masehi di kota Makah. Disebut tahun gajah karena pada tahun itu terjadi sebuah peristiwa penghancuran kabah yang dipimpin oleh raja Abrahah namun gagal karena adanya pertolongan Allah SWT melalui bala tentara burung ababil, yang diceritakan dalam sebuah hadist melempari pasukan abrahah dengan batu yang berasal dari neraka.
Nabi Muhammad lahir dari pasangan Aminah dan Abdullah yang nasabnya bertemu pada urutan ke 5 yaitu Kilab. Keluarga ini berasal dari kabilah suku qurais tepatnya bani hasyim.
Urutan silsilah orang tuanya sebagai berikut:
(ayah)Abdullah bin Abdul mutthalib bin hasyim bin abdu manaf bin qushay bin kilab bin murrah bin ka'ab bin lu'ay bin ghalib bin fihr bin malik bin An-nadhr bin Kinanah bin khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin mudhar bin Nizar bim Ma'ad bin Adnan bin Ismail as bin Ibrahim as
(ibu)Aminah binti wahb binti Abdu Manaf binti zuhrah binti kilab.
Nabi Muhammad lahir dalam keadaan yatim karena pada usianya 3 bulan didalam kandungan atau 6 bulan sebelum kelahiran, ayahnya meninggal dunia.
Menurut tradisi orang arab pada waktu itu kebiasaan menyusui dilakukan oleh orang lain yang termasuk beliau pada waktu itu yang disusui oleh Halimah as_sadiah selama dua tahun yang kemudian diasuh lagi oleh ummu aiman.
Pada umur 6 tahun beliau juga ditinggal ibunda tercintanya, yang pada waktu itu dalam perjalanan pulang saat dari Madinah ke Makah sehabis berziarah ke makam ayahnya dan di makamkan di desa Abwa yaitu sebuah tempat diantara Madinah dan Makah.
Sejak saat itu beliau hidup dalam yatim piatu, dan diasuh oleh kakeknya yang bernama Abdul mutthalib selama 2 tahun, karena pada usianya (Muhammad) yang ke 8 tahun kakeknya meninggal dalam usia 82 tahun.
Selanjutnya beliau diasuh oleh pamannya yang bernama Abu thalib, abu thalib sangat menyayangi Muhammad melebihi anaknya, dan karena kekuasaan Allah SWT yang sebelumnya Abu Thalib hidup dalam kekurangan menjadi kecukupan seketika saat mengasuh Muhammad.
Namun sayang Abu thalib adalah salah satu orang yang kurang beruntung, karena hingga kematiannya ia tidak mau memeluk Islam.
Nabi Muhammad lahir dari pasangan Aminah dan Abdullah yang nasabnya bertemu pada urutan ke 5 yaitu Kilab. Keluarga ini berasal dari kabilah suku qurais tepatnya bani hasyim.
Urutan silsilah orang tuanya sebagai berikut:
(ayah)Abdullah bin Abdul mutthalib bin hasyim bin abdu manaf bin qushay bin kilab bin murrah bin ka'ab bin lu'ay bin ghalib bin fihr bin malik bin An-nadhr bin Kinanah bin khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin mudhar bin Nizar bim Ma'ad bin Adnan bin Ismail as bin Ibrahim as
(ibu)Aminah binti wahb binti Abdu Manaf binti zuhrah binti kilab.
Nabi Muhammad lahir dalam keadaan yatim karena pada usianya 3 bulan didalam kandungan atau 6 bulan sebelum kelahiran, ayahnya meninggal dunia.
Menurut tradisi orang arab pada waktu itu kebiasaan menyusui dilakukan oleh orang lain yang termasuk beliau pada waktu itu yang disusui oleh Halimah as_sadiah selama dua tahun yang kemudian diasuh lagi oleh ummu aiman.
Pada umur 6 tahun beliau juga ditinggal ibunda tercintanya, yang pada waktu itu dalam perjalanan pulang saat dari Madinah ke Makah sehabis berziarah ke makam ayahnya dan di makamkan di desa Abwa yaitu sebuah tempat diantara Madinah dan Makah.
Sejak saat itu beliau hidup dalam yatim piatu, dan diasuh oleh kakeknya yang bernama Abdul mutthalib selama 2 tahun, karena pada usianya (Muhammad) yang ke 8 tahun kakeknya meninggal dalam usia 82 tahun.
Selanjutnya beliau diasuh oleh pamannya yang bernama Abu thalib, abu thalib sangat menyayangi Muhammad melebihi anaknya, dan karena kekuasaan Allah SWT yang sebelumnya Abu Thalib hidup dalam kekurangan menjadi kecukupan seketika saat mengasuh Muhammad.
Namun sayang Abu thalib adalah salah satu orang yang kurang beruntung, karena hingga kematiannya ia tidak mau memeluk Islam.
Tatkala Nabi Muhammad Saw mencapai usia 12 tahun, Beliau dibawa berniaga oleh pamannya, Abu Thalib ke negeri Syam, dan ini merupakan perjalanan beliau yang pertama. Para kafilah dagang ini berkumpul di dekat kota Basrah dan di sana bertemu dengan seorang pendeta Yahudi bernama Buhaira dan ada pula yang mengatakan pendeta Nasrani.
Pendeta ini memahami adanya keistimewaan pada diri Nabi Muhammad Saw dan berkata kepada Abu Thalib: “Sesungguhnya anak saudara ini akan mendapatkan kedudukan yang tinggi, maka jagalah dia baik-baik.” Kemudian pulanglah Abu Thalib bersama Nabi Muhammad SAw ke Mekkah.
Berperan Dalam Perang Fijar
Pada umur 15 tahun, beliau pernah ikut dalam peperangan Fijar yang terjadi di suatu tempat antara Nahlah dan Thaif. Peperangan ini sebenarnya akan dimenangkan oleh kelompok dimana beliau SAW berada di dalamnya, namun akhirnya terjadi suatu perdamaian diantara dua kelompok yang berperang itu.
Perjalanan Kedua Nabi Muhammad Saw ke Syam
Ketika Nabi Muhammad Saw mencapai usia 25 tahun, Beliau pun pergi ke Syam untuk kedua kalinya dengan membawa barang dagangan milik Khadijah binti Khuwailid, seorang wanita ternama dan kaya yang dipercayakan kepada Beliau.
Dalam perjalanan itu Nabi Muhammad Saw disertai seorang sahaya Khadijah yang bernama Maisaroh. Dalam perjalanan itu beliau bertemu dengan rahib bernama Nasthur, dan ia pun memahami adanya keistimewaan-keistemewaan pada diri Nabi Muhammad Saw sebagaimana yang pernah dilihat oleh Buhaira.
Nabi Muhammad SAW Menikah Dengan Siti Khadijah
Setibanya di Mekkah dari perjalanan dagang ini, Beliau menikah dengan Khadijah binti Khuwailid, yaitu dua bulan sesudah kedatangannya. Setelah itu Nabi Muhammad Saw pindah ke rumah Khadijah untuk memulai kehidupannya yang baru, umur Khadijah pada waktu itu 40 tahun dan sebagai seorang janda.
Dari pernikahan keduanya lahir 3 orang putera yaitu Al Qasim, Abdullah dan Thayyib, yang semuanya meninggal di waktu kecil, serta 4 orang puteri yaitu Zainab, Ruqayyah, Ummu Kultsum dan Fatimah.
Keempat puteri beliau hidup sampai mereka besar. Yang tertua dari mereka menikah dengan Abil Aash ibnu Rabi’ bin Abdus Syam. Ruqayyah menikah dengan Utbah bin abi Lahab, sedang Ummu Kultsum menikah dengan Utaibah bin Abi Lahab.
Ruqayyah dan Ummu Kultsum kemudian menikah lagi dengan Usman bin Affan. Adapun yang termuda yaitu Fatimah Az Zahra menikah dengan Ali bin Abi Thalib ra.
Partisipasi Nabi Muhammad SAW Dalam Perbaikan Ka’bah
Ka’bah adalah bangunan pertama yang didirikan atas nama Allah Swt untuk beribadah dan menauhidkan-Nya. Bangunan ini didirikan oleh Abul Anbiya, Nabi Ibrahim As setelah berhasil menghancurkan berhala-berhala yang disembah kaumnya sekaligus kuil tempat pemujaannya.
Setelah masa Nabi Ibrahim As, ka’bah beberapa kali dilanda bencana yang melemahkan dinding dan fondasinya. Banjir besar menggoyahkan bangunan Ka’bah beberapa tahun sebelum nubuwwah.
Nabi Muhammad Saw ikut aktif dalam perbaikan Ka’bah. Beliau ikut memanggul batu di atas pundaknya dengan beralaskan sehelai kain. Menurut pendapat yang sahih, peristiwa itu terjadi ketika Nabi Muhammad Saw menginjak usia 35 tahun.
Nabi Muhammad Saw juga memainkan peranan penting dalam memecahkan masalah besar pada waktu itu yang menyebabkan semua kabilah bertengkar sengit. Tak kunjung ada keputusan siapa yang paling berhak untuk mendapatkan kehormatan mengembalikan Hajar Aswad di tempat semula.
Nabi Muhammad Saw berhasil memecahkan masalah itu dengan sangat brilian. Beliau memutuskan untuk meletakkan Hajar Aswad di atas surbannya dan masing-masing kabilah memilih memilih seorang wakil yang memegang ujung sorban dan mengangkatnya bersama-sama, hingga tiba di tempatnya lalu Nabi Muhammad Saw mengambil Hajar Aswad dan menaruhnya di tempatnya, maka bereslah persoalannya.
Pengangkatan Muhammad Saw Sebagai Nabi dan Rasul
Pada umur 40 tahun, Allah Swt memuliakan beliau SAW dengan ditetapkannya sebagai Nabi dan Rasul dengan turunnya Malaikat Jibril kepadanya, dimana sebelumnya beliau menyendiri beruzlah dan beribadah dengan memilih tempat di Gua Hira disebelah atas Jabal Nur. Dan pertama kali yang beliau rasakan dan diperlihatkan kepada beliau adalah adanya mimpi yang benar.
Turunnya Wahyu Pertama
Ketika Nabi Muhammad Saw menyendiri di Gua Hira, turunlah wahyu pertama dibawa oleh Jibril yang merupakan wahyu dari Allah SWT, ialah firman Allah yang berbunyi :
اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ – خَلَقَ الْإِنسَانَ مِنْ عَلَقٍ – اقْرَأْ وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ – الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ
Yang artinya :
“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.” (Al-‘Alaq, 1-4)
“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.” (Al-‘Alaq, 1-4)
Waraqah bin Nauval anak paman Khadijah binti Khuwailid, seorang yang masyhur di Makkah karena keluasan ilmunya dalam hal ihwal agama-agama samawi.
Tatkala Jibril turun membawa wahyu kepada Nabi Muhammad Saw, Khadijah pergi menemuinya dan memberitahukan kepadanya tentang peristiwa tersebut. Waraqah berkata: “Demi Tuhan yang nyawa Waraqah berada ditangan-Nya, jika engakau percaya hai Khadijah, telah datang malaikat agung yang pernah datang kepada Musa dan sesungguhnya ia (Nabi Muhammad Saw) adalah nabi dari umat ini.”
Tahun Kesedihan (‘Amul Huzni)
Pada tahun kesepuluh kenabian, Khadijah istri Nabi Muhammad Saw wafat dan dua bulan kemudian wafat pula paman Nabi Muhammad Saw, Abu Thalib, pada usia delapan puluh tujuh tahun.
Setelah wafat Abu Thalib ini, tindakan menyakiti Nabi Muhammad Saw dari kalangan Quraisy semakin bertambah keras, karena mereka beranggapan bahwa apa yang telah mereka usahakan dan capai dari Rasulullah SAW tidak seperti apa yang telah mereka peroleh ketika Abu Thalib masih hidup.
Isra dan Mi’raj
Pada tahun kesebelas terjadinya peristiwa Isra dan Mi’raj. Isra adalah perjalanan Rasulullah Saw di waktu malam hari dari Masjidil Haram di Mekkah ke Masjdiil Aqsha di Baitul Maqdis di Palestina, dan beliau pulang kembali pada malam itu juga ke Mekkah. Al-Qur’an telah menjelaskan peristiwa ini dengan firman Allah Swt :
سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا ۚ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ
Yang artinya :
”Maha Suci Allah yang telah memperjalankan hambaNya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya, agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar dan Maha Melihat.” (Al-Isra, 1)
”Maha Suci Allah yang telah memperjalankan hambaNya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya, agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar dan Maha Melihat.” (Al-Isra, 1)
Sedangkan Mi’raj adalah naiknya beliau pada malam itu juga ke alam tinggi dan di sana diwajibkannya ibadah shalat yang lima waktu.
Haji Wada’
Nabi Muhammad Saw beserta seluruh sahabatnya pada tahun 10 hijriah berangkat menunaikan ibadah haji tepatnya pada hari Sabtu tanggal 25 Dzulqo’dah menuju kota Mekkah. Sesudah sampai di kota Mekkah, maka pada tanggal 8 Dzulqo’dah Beliau berangkat menuju Mina dan bermalam di sana. Dan pada tanggal 9 Dzulhijjah Beliau menuju Arafah dan di sana Beliau berkhutbah yang dikenal dengan nama Khutbatul Wada’, dimana Beliau dalam khutbah itu menjelaskan tentang hal-hal terpenting dari pokok-pokok dan cabang-cabang Agama Islam. Dan pada hari itu turun wahyu Allah Swt yang artinya:
“Pada hari ini telah Ku sempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku cukupkan kepadamu ni’mat Ku, dan telah Ku ridhai Islam itu jadi agama bagimu.” (Al-Maidah, 3).
Setelah selesai menunaikan ibadah haji, Nabi Muhammad Saw pulang ke Madinah dengan selamat. Dan dengan berakhirnya tahun kesepuluh dari hijrahnya Rasulullah Saw dari Mekkah ke Madinah, maka telah sempurna misi Beliau di Madinah selama sepuluh tahun kurang dua bulan dan sebelas hari.
Sakitnya Nabi Muhammad Saw
Pada tahun 11 hijriah Nabi Muhammad Saw mulai sakit-sakitan. Dan ketika sakit Beliau semakin parah, Beliau meminta ijin kepada seluruh isterinya, agar Beliau bisa dirawat di kediaman Aisyah saja. Ketika Beliau merasa udzur untuk melaksanakan shalat berjamaah dengan kaum Muslimin para sahabatnya, beliau menyuruh Abu Bakar agar shalat mengimami mereka. Beliau sendiri kemudian pergi keluar masjid, berjalan dipapah oleh Ali dan Fadhal, sementara Abbas mendahului berjalan di depan.
Nabi Muhammad Saw dibebat kepalanya sambil berjalan tertatih-tatih dengan kedua kakinya, hingga sampai di undakan terbawah dari mimbar. Maka para sahabat mengerumuni Beliau berebutan. Maka Beliau mengucapkan hamdalah seraya memuji dan memuja Allah Swt, kemudian bersabda: Wahai manusia, sampai berita kepadaku bahwa engkau semua takut kematian nabimu. Apakah ada Nabi sebelum aku ini yang kekal, sehingga aku juga akan kekal (tidak mati)? Ketauhilah, bahwa Aku akan menemui Rabbku, dan kamu akan menemuiku kelak. Maka aku wasiatkan kepadamu agar berbuat paik terhadap para Muhajirin Pertama, dan juga Aku wasiatkan kepadamu agar sesama kamu semua berbuat kebajikan. Kemudian berkata di akhir khutbahnya: Ketauhilah bahwa Aku adalah pendahulu bagimu dan kamu akan menyusul menemuiku. Ketauhilah bahwa sesungguhnya janjimu nanti ketemu di Haudh (Telaga). Ketauhilah, bahwa barangsiapa yang senang untuk bisa datang ke telaga itu dan bertemu denganku, maka hendaklah tangan dan lidahnya dijaga dari berbuat dan berkata yang tidak pada tempatnya, kecuali yang pantas untuk dikerjakan.
Usia Nabi Muhammad Saw
Nabi Muhammad wafat pada usianya yang ke 63 tahun tepatnya pada hari senin 12 Robiul Awwal, sama dengan kelahirannya.
Semoga keselamatan dan curahan sholawat terus mengalir kepadanya dan keluarganya serta para sahabatnya.
Terimakasih telah berkunjung..
Semoga keselamatan dan curahan sholawat terus mengalir kepadanya dan keluarganya serta para sahabatnya.
Terimakasih telah berkunjung..
BERI KAMI L❤️VE JIKA BERMANFAAT
0 komentar
Post a Comment